Invensi ini berhubungan dengan suatu metode regenerasi planlet Seledri (Apium graveolens L.) dari kalus asal hipokotil pada media sederhana dengan daya regenerasi tinggi. Metode ini bertujuan untuk mendapatkan bibit tanaman hasil regenerasi tunas dari kalus, yang diketahui karakteristiknya dengan tujuan produksi bibit unggul Seledri secara in vitro pada media sederhana. Tahapan-tahapan metode menurut invensi ini yaitu: melakukan sterilisasi biji tanaman Seledri, menanam biji Seledri secara in vitro pada media perkecambahan, kemudian melakukan induksi kalus dengan eksplan hipokotil pada media perlakuan optimum. Kalus yang terbentuk diperbanyak dan selanjutnya dilakukan regenerasi kalus Seledri menjadi tunas pada media perbesaran tunas optimum yang sederhana.
Artikel Selengkapnya...
Showing posts with label Paten Terdaftar. Show all posts
Showing posts with label Paten Terdaftar. Show all posts
Metode Mikropropagasi Tanaman Rumput Gajah (Pennisetum purpureum Schumach)
Invensi ini berkaitan dengan metode mikropropagasi tanaman, khususnya metode mikropropagasi tanaman rumput gajah (Pennisetum purpureum L.). Tahapan – tahapan menurut invensi ini terdiri dari sterilasi eksplan, induksi tunas, perbanyakan, pendewasaan, dan perakaran tunas, dan aklimatisasi, yang dicirikan dengan tahapan regenerasi, perbanyakan, pendewasaan, dan perakaran tunas dilakukan pada media yang sama, yaitu media DKW dengan penambahan BAP. Metode ini menghasilkan bibit rumput gajah yang seragam dengan tingkat keberhasilan lebih dari 75%.
Artikel Selengkapnya...
No registrasi paten: P00202103315
Metode Perolehan Tanaman Torbangun (Coleus amboinicus Lour) Polipioid
Invensi ini berhubungan dengan suatu metode perolehan tanaman torbangun (Coleus amboinicus Lour) poliploid, khususnya, dengan perlakuan perendaman orizalin tunas eksplan in vitro. Tahapan – tahapan dalam metode ini adalah melakukan perbanyakan tanaman torbangun untuk menghasilkan kultur tunas torbangun, menginduksi poliploid tunas tanaman torbangun menggunakan orizalin, menganalisis tingkat ploidi dengan flowsitometer, melakukan perbanyakan tanaman polyploid dan kontrol diploid, dan melakukan aklimatisasi. Hasil yang diperoleh dari metode ini berupa tanaman torbangun poliploid yang memiliki ukuran daun dan batang lebih besar daripada tanaman torbangun diploid.
Subscribe to:
Posts (Atom)