Inventor: Siti Noorrohmah, Laela Sari, Aida Wulansari, Rudiyanto, EvanMaulana, Nurhamidar Rahman, Hani Fitriani, Deritha Ellfy Rantau, Meynarti Sari Dewi Ibrahim
Metode Induksi Irradiasi Sinar Gamma Menggunakan Kalus Tebu (Saccharum officinarum L.) untuk Meningkatkan Kandungan Sukrosa, Glukosa, dan Fruktosa
Metode Perbanyakan Tanaman Bawang Putih Lokal Doulu Secara In Vitro
Invensi ini berhubungan dengan suatu metode perbanyakan
tanaman bawang putih Doulu Allium sativum secara in vitro yang berasal dari
umbi. Hasil yang diperoleh dari proses ini berupa bibit tanaman yang seragam,
dan dapat diproduksi sepanjang musim serta berkesinambungan. Tahapan metode
dari invensi ini meliputi sterilisasi umbi untuk menghasilkan kultur tunas
bawang putih Doulu, dilanjutkan dengan perlakuan inisiasi dan perbanyakan tunas
dengan berbagai macam sitokinin serta berbagai konsentrasi. Setelah itu hasil
dari pengamatan perbanyakan minggu ke delapan dianalisis klorofil dan
karetenoidnya. Hasil yang diperoleh melalui proses ini didapatkan tanaman bawang
putih Doulu yang seragam, dan tersedia sepanjang waktu.
Inventor: Laela Sari, Siti Noorrohmah, Aida Wulansari, Rudiyanto, Evan Maulana, Meynarti Sari Dewi Ibrahim, Diky Setya Diningrat
Metode Fotonik Irradiasi Laser Neodymium Yttrium Aluminum Garnett(Nd-YAG) Untuk Memperbaiki Karakter Morfologi Kedelai
Invensi ini berhubungan dengan suatu metode untuk memperbaiki karakter morfologi tanaman kedelai lokal Indonesia menggunakan irradiasi fotonik laser Nd-YAG, panjang gelombang 1064 nm, daya 10 mW, lama penyinaran 15; 30; 60; dan 120 detik. Metode ini bertujuan untuk mendapatkan mutan mutan tanaman kedelai yang memiliki potensi hasil tinggi. Tahapan-tahapan metode menurut invensi ini yaitu: melakukan irradiasi fotonik menggunakan laser Nd-YAG, panjang gelombang 1064 nm, daya 10 mW, lama penyinaran 15; 30; 60; dan 120 detik. Biji kedelai hasil irradiasi dan kontrolnya kemudian ditanam di lapangan sampai tahap panen.
Inventor: Siti Noorrohmah, Laela Sari, Aida Wulansari, Rudiyanto, Evan Maulana, Deritha Ellfy Rantau, Rikno Harmoko, Eko Binnaryo Mei Adi, Meynarti Sari Dewi Ibrahim, Rini Khamimatul Ula
Metode Perbanyakan Tunas Tanaman Sempur (Dillenia philippinensis Rolfe) Secara In Vitro
Invensi ini berhubungan dengan suatu metode perbanyakan tunas tanaman, khususnya metode perbanyakan tunas tanaman sempur (Dillenia philippinensis Rolfe) secara in vitro dari eksplan tunas pucuk, buku, dan kalus kompak, dimana metode ini ditujukan untuk mendapatkan bibit tanaman yang lebih cepat, seragam, dan efisien serta untuk tujuan konservasi tanaman. Adapun tahapan-tahapannya yaitu: melakukan sterilisasi biji tanaman sempur untuk menghasilkan perkecambahan in vitro menempatkan biji pada wadah steril; menanam biji pada media MS tanpa zat pengatur tumbuh; memberikan penyinaran secara kontinyu di dalam ruang kultur pada suhu 25-27 oC selama 12 minggu; memperbanyak tunas dari eksplan tunas pucuk, buku, dan kalus kompak pada media perbanyakan yaitu media dasar MS dan WP yang diperkaya dengan BAP 0-3 mg/l pada suhu 25-27oC selama 6-8 minggu di dalam ruang kultur dengan penyinaran kontinyu; meningkatkan ketegaran tunas pada media MS yang mengandung zat pengatur tumbuh berupa GA3 pada kisaran konsentrasi 0 sampai 3 mg/l.
Metode Mikropropagasi Tanaman Maja (Crescentia cujete L.) Dari Eksplan Buku Kotiledon dan Tunas Pucuk Kecambah
Invensi ini berhubungan dengan suatu metode perbanyakan tunas tanaman, khususnya metode perbanyakan tunas tanaman maja (Crescentia cujete) secara in vitro dari eksplan buku kotiledon dan tunas pucuk pada media sederhana untuk mendapatkan bibit tanaman yang relatif lebih cepat, seragam, dan efisien. Tahapan-tahapan yang menurut invensi ini yaitu: melakukan sterilisasi biji tanaman maja, menanam biji maja secara in vitro pada media perkecambahan, menanam eksplan berupa buku kotiledon dan tunas pucuk kecambah pada media perbanyakan dengan dua tahap yaitu pada satu jenis media dasar terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan optimasi pada beberapa jenis media dasar. Selanjutnya planlet yang dihasilkan dari perbanyakan tersebut diaklimatisasi di rumah kaca hingga bibit siap ditanam di lapang.
Metode Regenerasi Planlet Seledri (Apium graveolens L.) Dari Kalus Asal Hipokotil Pada Media Sederhana
Metode Konservasi yang disederhanakan pada Kultur Tunas Taka (Tacca Leontopetaloides L. Kuntze) Secara In Vitro
Invensi ini berhubungan dengan suatu metode konservasi secara in vitro, khususnya pada tanaman Taka (Tacca leontopetaloides L. Kuntze), dimana metode ini ditujukan untuk mendapatkan metode penyimpanan kultur tunas Taka yang lebih sederhana di bandingkan metode konservasi tanaman in vitro pada 10 umumnya. Adapun tahapan-tahapannya yaitu: memperbanyak sumber eksplan, yang dicirikan dengan penambahan 1 ppm Kinetin pada media MS pada suhu 25 ± 2°C selama 8-12 minggu di dalam ruang kultur dengan penyinaran kontinyu; menyederhanakan metode untuk meningkatkan lama penyimpanan eksplan pada media MS yang mengandung zat pengatur tumbuh berupa BAP dan Kinetin pada kisaran konsentrasi 0 sampai 0,5 ppm pada suhu 25°C, 13°C, dan 10°C.
Metode Mikropropagasi Tanaman Rumput Gajah (Pennisetum purpureum Schumach)
Metode Perolehan Tanaman Torbangun (Coleus amboinicus Lour) Polipioid
Invensi ini berhubungan dengan suatu metode perolehan tanaman torbangun (Coleus amboinicus Lour) poliploid, khususnya, dengan perlakuan perendaman orizalin tunas eksplan in vitro. Tahapan – tahapan dalam metode ini adalah melakukan perbanyakan tanaman torbangun untuk menghasilkan kultur tunas torbangun, menginduksi poliploid tunas tanaman torbangun menggunakan orizalin, menganalisis tingkat ploidi dengan flowsitometer, melakukan perbanyakan tanaman polyploid dan kontrol diploid, dan melakukan aklimatisasi. Hasil yang diperoleh dari metode ini berupa tanaman torbangun poliploid yang memiliki ukuran daun dan batang lebih besar daripada tanaman torbangun diploid.