Pertumbuhan Tunas in vitro dan Pembentukan Umbi Mikro Kentang Merah (Solanum tuberosum L.) dengan Modifkasi Unsur Hara Makro dan Peningkatan Konsentrasi Gula

Posted on
  • Thursday, August 15, 2024
  • by
  • in
  • Label: , , , , ,
  • Kultur jaringan tanaman kentang (Solanum tuberosum) merupakan teknologi yang sangat penting untuk menghasilkan benih G0 yang merupakan sumber benih generasi berikutnya sebelum bibit untuk produksi. Pembentukan umbi mikro kentang sering dilakukan untuk tujuan perbanyakan maupun konservasi sumber benih unggul. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh modifikasi konsentrasi unsur hara makro (N dan P)pada media MS yang dikombinasikan dengan peningkatan konsentrasi sukrosa (gula) terhadap pertumbuhan tunasdan pembentukan umbi mikro kentang merah. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap faktorial dengan faktor yang diujikan adalah modifikasi hara makro MS: M1 (170 mg/lKH2PO4dan 1650 mg/lNH4NO3) (normal, kontrol); M2 (340 mg/lKH2PO4 dan 825 mg/l NH4NO3); dan M3 (680 mg/l KH 2PO4 dan 412.5 mg/l NH4NO3) yang dikombinasikan dengan 30 (S1) (kontrol), 40 (S2), 50 (S3) dan 60 (S4)g/l sukrosa. Peubah yang diamatiyaitu tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah akar dan jumlah umbi diamati setiap minggu hingga umur 8 minggu setelah tanam. Berat umbi ditimbang saat kultur berumur 8 minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modifikasi konsentrasi unsur hara makro tidak berpengaruh terhadap jumlah akar dan berat umbi. Tunas tertinggi, jumlah akar, jumlah umbi dan berat umbi terbesar terdapat pada perlakuan hara makro normal (kontrol) dengan sukrosa 60 g/l (M1S4). Jumlah daun terbanyak terdapat pada perlakuan konsentrasi normal hara makro dengan 40 g/l sukrosa (M1S2).


    Rudiyanto, Hapsari B.W, dan Ermayanti T.M. 2016. Pertumbuhan Tunas in vitro dan Pembentukan Umbi Mikro Kentang Merah (Solanum tuberosum L.) dengan Modifkasi Unsur Hara Makro dan Peningkatan Konsentrasi Gula. Seminar Nasional Bioteknologi IV Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. 4: 360-377  

    Link Download

     
    Copyright (c) 2024 |Dr. Rudiyanto, SP., M.Si.|Associate Researcher at Research Center for Applied Botany BRIN, Indonesia