Showing posts with label Umbi Mikro. Show all posts
Showing posts with label Umbi Mikro. Show all posts

Pertumbuhan Tunas in vitro dan Pembentukan Umbi Mikro Kentang Merah (Solanum tuberosum L.) dengan Modifkasi Unsur Hara Makro dan Peningkatan Konsentrasi Gula

Kultur jaringan tanaman kentang (Solanum tuberosum) merupakan teknologi yang sangat penting untuk menghasilkan benih G0 yang merupakan sumber benih generasi berikutnya sebelum bibit untuk produksi. Pembentukan umbi mikro kentang sering dilakukan untuk tujuan perbanyakan maupun konservasi sumber benih unggul. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh modifikasi konsentrasi unsur hara makro (N dan P)pada media MS yang dikombinasikan dengan peningkatan konsentrasi sukrosa (gula) terhadap pertumbuhan tunasdan pembentukan umbi mikro kentang merah. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap faktorial dengan faktor yang diujikan adalah modifikasi hara makro MS: M1 (170 mg/lKH2PO4dan 1650 mg/lNH4NO3) (normal, kontrol); M2 (340 mg/lKH2PO4 dan 825 mg/l NH4NO3); dan M3 (680 mg/l KH 2PO4 dan 412.5 mg/l NH4NO3) yang dikombinasikan dengan 30 (S1) (kontrol), 40 (S2), 50 (S3) dan 60 (S4)g/l sukrosa. Peubah yang diamatiyaitu tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah akar dan jumlah umbi diamati setiap minggu hingga umur 8 minggu setelah tanam. Berat umbi ditimbang saat kultur berumur 8 minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modifikasi konsentrasi unsur hara makro tidak berpengaruh terhadap jumlah akar dan berat umbi. Tunas tertinggi, jumlah akar, jumlah umbi dan berat umbi terbesar terdapat pada perlakuan hara makro normal (kontrol) dengan sukrosa 60 g/l (M1S4). Jumlah daun terbanyak terdapat pada perlakuan konsentrasi normal hara makro dengan 40 g/l sukrosa (M1S2).


Rudiyanto, Hapsari B.W, dan Ermayanti T.M. 2016. Pertumbuhan Tunas in vitro dan Pembentukan Umbi Mikro Kentang Merah (Solanum tuberosum L.) dengan Modifkasi Unsur Hara Makro dan Peningkatan Konsentrasi Gula. Seminar Nasional Bioteknologi IV Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. 4: 360-377  

Link Download

Artikel Selengkapnya...

Pengaruh Modifikasi KH2PO4, NH4NO3 dan Sukrosa terhadap Pertumbuhan Tunas serta Pembentukan Umbi Mikro Taka (Tacca leontopetaloides) secara In vitro

Polynesian arrowroot (Tacca leontopetaloides (L.) Kuntze), which is one of the bulbous herbaceous plants, have high nutritional value. Modification of macro nutrients by reducing nitrogen content and increasing phosphorus on the medium gave affects on shoot growth and initiated micro tuber formation on in vitro cultures. The aim of this research was to determine the effect of modified macro nutrients in combination with the increase in sucrose concentrations on shoot growth and micro tuber formation of T. leontopetaloides. The experimental design was factorial completely randomized design.The factors tested were modifications of MS macro nutrients that were. M1 (170 mg/l KH2PO4 and 1650 mg/l NH4NO3; normal, control treatment); M2 (340 mg/l KH2PO4 and 825 mg/l NH4NO3); and M3 (680 mg/l KH2PO4 and 412.5 mg/l NH4NO3 in combination with 30 (S1) (control treatment), 40 (S2), 50 (S3) and 60 g/l of sucrose (S4). The variables tested were shoot height, number of leaves, number of roots and number of micro tuber which were observed weekly at 0-8 weeks after culturing. The results showed that the modification of macro nutrient in combination with sucrose concentration had significant effect on shoot height, number of leaves and number of roots but not significant on the number of tubers. The highest shoots were found in M1S3 treatment, the highest number of leaves was in M1S1 and M1S3 treatment and the highest number of roots was in M1S4 treatment. The number of tubers not significantly different between the treatments tested.

Rudiyanto, R., Hapsari, B. W., & Ermayanti, T. M. (2018). Pengaruh Modifikasi KH2PO4, NH4NO3 dan Sukrosa terhadap Pertumbuhan Tunas serta Pembentukan Umbi Mikro Taka (Tacca leontopetaloides) secara In vitro. JURNAL BIOLOGI INDONESIA14(1).
Artikel Selengkapnya...
 
Copyright (c) 2024 |Dr. Rudiyanto, SP., M.Si.|Associate Researcher at Research Center for Applied Botany BRIN, Indonesia