Pengertian Kultur Jaringan Tanaman
Apabila anda membaca beberapa literatur seperti teksbook atau karya tulis ilmiah lainnya anda akan mendapati berbagai definisi dan pengertian yang berbeda-beda tentang pengertian kultur jaringan tanaman. Namun secara harfiah kultur jaringan tanaman dapat didefinisakan sebagai suatu teknik untuk menumbuhkan bagian tanaman (bisa berupa sel, jaringan, maupun organ) di dalam media buatan (berisi media dasar yang mengandung nutrisi dengan atau tanpa zat pengatur tumbuh) dalam kondisi steril/ suci hama.
Media Dasar dalam Kultur Jaringan Tanaman
Tahap-Tahap dalam Kultur Jaringan tanaman
Beberapa tahap yang harus dilalui dalam Teknik Teknik kultur jaringan, diantaranya:
1. Inisiasi: yakni proses pengambilan eksplan (bagian tanaman yang diambil untuk di kultur dalam media: daun, batang, ataupun akar) yang berasal dari tanaman induk.
2. Sterilisasi: proses pencucian eksplan dengan menggunakan fungisida, bakterisida serta Alkohol 70% untuk mencegah adanya kontaminasi jamur maupun bakteri yang merugikan tanaman
3. Tahap Kultur Eksplan: proses penanaman eksplan pada media kultur jaringan tanaman di dalam Laminar Air Flow (LAF) Cabinet.
4. Multiplikasi: yakni proses perbanyakan/ subkultur eksplan baik itu melalui organogenesis maupun embrio genesis di dalam media kultur yang telah disiapkan.
5. Aklimatisasi: yakni proses planlet (tanaman kecil dalam botol) yang telah tumbuh yang kemudian dipindahkan ke lingkungan luar (rumah kaca) secara bertahap agar tanaman dapat beradaptasi dengan kondisi lapang.
Kelebihan Kultur Jaringan Tanaman
Kultur jaringan tanaman
memiliki beberapa keunggulan apabilla dibandingkan dengan Teknik perbanyakan
lainnya diantaranya:
- Perbanyakan
Massal tanaman:
- Dengan
kultur jaringan, memungkinkan dilakukannya perbanyakan tanaman dalam
jumlah besar dan dalam waktu yang relatif singkat.
- Tanaman
Bebas Patogen/ Hama Penyakit:
- Dengan
teknik kultur jaringan dapat menghasilkan tanaman yang bebas dari hama penyakit
karena pada tahap awal inisiasi sudah dilakukan sterilisasi eksplan
terlebih dahulu.
- Tanaman
yang dihasilkan memiliki sifat yang Identik dengan tanaman induk (True-to-Type):
- Tanaman
yang dihasilkan dari teknik kultur jaringan memiliki sifat genetik yang sama
dengan tanaman induk, sehingga karakter sifat unggul dari tanaman induk
dapat dipertahankan pada tanaman baru yang dihasilkan.
- Penggunaan
Ruang yang lebih Efisien:
- Ruang
kultur yang digunakan di laboratorium tidak memerlukan lahan yang terlalu
luas. Tidak terpengaruh musim, dan prosesnya dapat dilakukan sepanjang
tahun.
- Konservasi
Sumber Daya Genetik:
- Dengan teknik kultur jaringan dapat dilakukan konservasi beberapa spesies tanaman langka atau terancam punah dengan teknik kriopreservasi. Dengan teknik ini, memungkinkan penyimpanan material genetik dalam bentuk kultur sel atau jaringan untuk jangka waktu yang lama, yang berguna untuk penelitian dan pemuliaan tanaman di masa depan.
- Pengembangan
Varietas Tanaman Baru:
- Melalui kultur jaringan tanaman memungkinkan para pemulia untuk mengembangkan varietas tanaman baru dengan teknik manipulasi sel somatik, rekayasa genetika ataupun genom editing yang memiliki sifat unggul, seperti ketahanan terhadap hama, penyakit, atau toleran terhadap cekaman abiotik.
Aplikasi:
- Industri:
Untuk produksi tanaman komoditas komersial seperti kelapa sawit, kakao, pisang,
anggrek dsb.
- Penelitian:
Sebagai tools dalam studi rekayasa genetika, genom editing, metabolomik
serta penelitian tentang fisiologi tanaman.
- Konservasi:
Untuk penyelamatan spesies tanaman langka atau terancam punah.