Strategi Publikasi Jurnal Ilmiah Bereputasi dan Terindex Scopus Gratis (Free APC)

Dr. Rudiyanto, SP., M.Si
0


Dalam dunia akademik, publikasi ilmiah menjadi salah satu KPI atau tolak ukur penting untuk menilai kinerja dan kontribusi seorang peneliti/ dosen. Namun, di balik euforia “Publish or Perish”, para peneliti/ dosen kerap dihadapkan pada tantangan finansial yang cukup pelik yakni APC. Biaya publikasi (Article Processing Charges/APC) yang tinggi di jurnal-jurnal bereputasi kerap menjadi penghalang bagi banyak akademisi. Namun demikian, sejumlah alternatif yang “gratis/ free” atau tanpa APC sebenarnya masih tersedia, jika peneliti tahu harus mencari ke mana. Salah satu strategi yang bisa ditempuh adalah mencari jurnal open access yang terindeks di DOAJ (Directory of Open Access Journals), atau memilih jurnal hybrid dari penerbit besar seperti Elsevier, yang menyediakan opsi publikasi gratis (non-open access).

Mencari Jurnal Gratis: DOAJ dan Pilihan Hybrid

DOAJ merupakan direktori jurnal akses terbuka bereputasi yang menyediakan ribuan jurnal dari berbagai disiplin ilmu yang tidak memungut biaya APC. DOAJ secara aktif menyaring jurnal-jurnal yang terindikasi predator dan hanya mencantumkan jurnal yang lolos kriteria keterbukaan dan etika publikasi. Oleh karena itu, menelusuri DOAJ dan menyaring jurnal sesuai bidang masing-masing menjadi langkah strategis yang sangat penting bagi peneliti/ dosen.

Di sisi lain, beberapa penerbit besar seperti Elsevier, Springer, Wiley, dan Taylor & Francis juga menawarkan “Jurnal Hybrid”. Ini berarti, penulis dapat memilih untuk menerbitkan artikel mereka secara open access dengan membayar APC, atau secara tertutup (closed access) tanpa APC. Meskipun pilihan “Gratis” ini sangat menarik, namun ada implikasi penting yang harus menjadi bahan pertimbangan:
  1. Artikel tidak open access biasanya hanya dapat diakses oleh pengguna institusi berlangganan.
  2. Jumlah pembaca cenderung terbatas, karena akses dibatasi.
  3. Peluang jurnal untuk disitasi menjadi lebih kecil, karena pembaca yang tidak memiliki akses dan tidak bisa membaca secara langsung.
  4. Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa artikel open access memiliki peluang atau probabilitas lebih tinggi untuk disitasi. Piwowar et al. (2018), pernah melakukan sebuah studi terhadap lebih dari 300.000 artikel ilmiah, yang menunjukkan bahwa artikel open access memiliki rata-rata 18% lebih banyak sitasi dibandingkan artikel yang bukan open access.

Kekurangan dan Kelebihan Publikasi Gratis/ Free APC

Kelebihan:
  • Tidak membebani peneliti dengan biaya APC yang mahal.
  • Dapat digunakan sebagai batu loncatan awal, terutama bagi peneliti muda/ pemula.
  • Legal dan etis selama diterbitkan di jurnal yang kredibel dan bereputasi.
Kekurangan:
  • Visibilitas artikel lebih rendah, terutama jika tidak open access.
  • Distribusi terbatas, karena hanya dapat diakses oleh komunitas terbatas.
  • Peluang disitasi juga berkurang, yang bisa memengaruhi jejak akademik seorang penulis dalam jangka panjang.
  • Beberapa jurnal yang menawarkan publikasi gratis sering kali memiliki waktu review lebih lama.
Oleh karena itu, pemilihan jurnal bukan hanya soal "gratis atau berbayar", tetapi juga perlu pertimbangan lain terkait strategi komunikasi ilmiah dalam jangka panjang terkait jumlah sitasi dan nilai H-index peneliti/ dosen.

Strategi Memilih Jurnal Bereputasi

Berikut beberapa strategi untuk memaksimalkan peluang publikasi tanpa biaya namun tetap berkualitas:
  • Gunakan DOAJ sebagai pintu utama pencarian jurnal open access gratis. Cek apakah jurnal tersebut terindeks di Scopus, Web of Science, atau SINTA jika relevan.
  • Manfaatkan jurnal-jurnal milik asosiasi keilmuan, yang sering kali tidak memungut biaya karena biaya publikasi disubsidi organisasi/ NGO.
  • Cek kebijakan self-archiving (green open access) dari jurnal hybrid. Beberapa jurnal Elsevier mengizinkan versi accepted manuscript diunggah ke repositori institusi.
  • Gunakan tools seperti “Journal Finder” dari Elsevier, Springer, dan Wiley untuk menyaring jurnal berdasarkan bidang, open access policy, dan APC.

Publikasi Gratis Masih Dimungkinkan, Asal Tahu Caranya

Menerbitkan artikel secara gratis masih sangat mungkin dilakukan tanpa mengorbankan kualitas, asalkan peneliti bersedia melakukan riset terlebih dahulu terhadap jurnal yang dituju. Platform seperti DOAJ memberikan kesempatan bagi banyak peneliti untuk tetap berkontribusi dalam dunia akademik secara global tanpa hambatan finansial dari APC. Namun, penting juga untuk menyadari bahwa publikasi yang tidak open access memiliki keterbatasan dalam hal keterbacaan dan peluang sitasi yang kecil.

Kunci sukses dalam publikasi bukan hanya menemukan jurnal yang gratis, tetapi juga memastikan jurnal tersebut bereputasi, sesuai scope bidang kita, dan menjangkau audiens yang tepat. Pada akhirnya, publikasi ilmiah bukanlah sekadar output, tetapi merupakan bagian dari dialog akademik yang lebih luas. Dan dalam dialog itu, keterbacaan dan dampak menjadi faktor yang tak boleh diabaikan.

Referensi:
  • Piwowar, H., Priem, J., Larivière, V., et al. (2018). The state of OA: a large-scale analysis of the prevalence and impact of Open Access articles. PeerJ, 6:e4375. https://doi.org/10.7717/peerj.4375
  • DOAJ. (2024). Directory of Open Access Journals. https://doaj.org
  • Elsevier. (2024). Open Access Options. https://www.elsevier.com/about/open-science/open-access

Post a Comment

0 Comments

Post a Comment (0)

#buttons=(Ok, Setuju!) #days=(20)

Blog www.rudiyanto.net menggunakan cookies pada browser anda Cek Sekarang
Ok, Go it!