Bawang putih (Allium sativum L.) cv. Doulu merupakan bawang putih lokal yang berasal dari Desa Doulu Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Indonesia. Secara konvensional, A. sativum cv. Doulu diperbanyak melalui umbi sehingga kurang efektif karena rentan hama dan penyakit. Alternatif perbanyakan bibit A. sativum cv. Doulu dapat dilakukan melalui pembentukan kalus embrio somatik secara in vitro untuk memproduksi bibit tanaman yang seragam, bebas hama penyakit, stabil dan dapat diproduksi dalam waktu yang relatif singkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis eksplan A. sativum cv. Doulu yang dikultur pada media DKW dengan penambahan zat pengatur tumbuh BAP dan picloram terhadap pembentukan kalus embrio somatik secara in vitro. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan acak lengkap faktorial dengan faktor pertama yang diuji yaitu jenis eksplan (daun, bonggol, akar) dan faktor kedua yakni konsentrasi zat pengatur tumbuh (0; 0.5; 1; 2 dan 3 mg L-1 BAP dan Picloram). Parameter yang diamati yakni, jumlah quadran eksplan membentuk kalus, diameter kalus, bobot kalus dan volume kalus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa eksplan bonggol dan akar A. sativum cv. Doulu mampu membentuk kalus lebih baik dibandingkan dengan eksplan daun. Pemberian zat pengatur tumbuh BAP dan picloram dengan konsentrasi 0.5 dan 3 mg L-1 secara signifikan meningkatkan pertumbuhan kalus A. sativum cv. Doulu, yang terlihat dari tingginya nilai diameter kalus, bobot kalus, dan volume kalus yang terbentuk. Pada perlakuan tanpa penambahan zat pengatur tumbuh BAP dan Picloram (kontrol) tidak terbentuk kalus.
Induksi Kalus Embrio Somatik Bawang Putih Doulu dengan Perlakuan BAP dan Picloram Secara in vitro
October 01, 2025
0
Aisyah, F., Sugiyono, S., Rudiyanto, R., & Noorrohmah, S. (2025). Induksi Kalus Embrio Somatik Bawang Putih Doulu dengan Perlakuan BAP dan Picloram Secara in vitro. BioEksakta : Jurnal Ilmiah Biologi Unsoed, 7(3), 257-264.
Link DOI: doi:10.20884/1.bioe.2025.7.3.13449