Sebenarnya sudah cukup lama penulis apatis tentang dunia politik. Paling males baca berita & postingan tentang politik. Mungkin gara-gara Pilkada DKI beberapa waktu lalu, penulis jadi ikut-ikutan pom-pom hore-hore, gegara setelah “diprovokasi” oleh beberapa rekan/ kolega.
Hal yang membuat penulis apatis dan gagal
paham dengan Politik di negri Wakanda adalah karena dalam politik itu sering
muncul figur-figur yang mohon maaf “irrasional”, contohnya adalah Bpk Jacob
Zuma ini, Mantan Presiden Afrika Selatan saat ini (Kalau mau ambil contoh
politisi dalam negri, nanti takutnya kena UU ITE, kena pasal fitnah, hasutan
dan perbuatan tidak menyenangkan).
Dari profil beliau tertulis, bahwa beliau
ini seseorang yang beragama Kristen dan memiliki 4 orang istri (Poligami). Lah
kok bisa?.....Ya ndak tahu, kok nanya saya. Sedangkan partai politik yang
mengusung beliau menjadi presiden adalah partai politik yang berasaskan sosialis
komunis. Saya kok jadi garuk-garuk kepala ya? Saya coba mandi,….lalu keramas.
Ternyata sama saja, ndak masuk logika saya. Terus yang diperjuangkan apa coba?
Mencoba mengkorelasikan beberapa hal di atas,….ternyata ilmu statistik saya
belum nyampe *_^
Saya punya teman ekspatriat dari Afrika
(Nigeria). Dia pernah bilang: Pak Rudi,…kalo para kaum intelektual di Indonesia
ini (Para Dosen, Peneliti dan Praktisi) tidak mau terjun ke dunia politik, bisa
jadi,…suatu saat nanti negri ini akan dikuasai oleh orang-orang seperti “itu”.
Tapi ya entahlah,… La bidang riset saya itu di “Life Science” ,…..masak ya harus
mengurusi dunia politik segala? Bagaimana menurut pembaca? Adakah masukan atau
saran??
Kata orang, politik itu “kejam”
yah,..kejam. Anda yang seorang Sarjana, Master/ Magister atau bahkan seorang Doktor/
Phd sekalipun, bisa jadi….. popularitas anda akan dikalahkan oleh seseorang
yang mohon maaf, SD saja tidak lulus (contohnya Bpk JZ ini). Kompetensi dan
Dedikasi anda selama ini menjadi seperti tak berarti,….
“Politik itu kotor”, ada yang bilang
terjun ke dunia politik itu seperti nyemplung ke dalam “Septic Tank” mau tidak
mau, pasti akan bersenggolan dengan yang kotor-kotor. Mohon maaf kalau
analoginya agak kasar, tapi ya kenyataannya saat ini memang sulit sekali kita
bisa menemukan politisi yang benar-bener bersih & berintegritas.
Saya sendiri punya pengalaman pribadi saat
dulu masih menjadi aktivitis Remaja Masjid di Jogja . Saya punya seorang teman
dekat,..yah,..dekat sekali. Pernah ngaji bareng, shalat bareng, I’tikaf bareng,
jadi panitia PHBI bareng dst.
Perubahan demi perubahan mulai muncul saat
temen saya ini memutuskan untuk terjun ke dunia politik lalu “nyalon”. Nasehat
demi nasehatpun mental, sampai akhirnya ia kemudian berbalik 180 derajat. Dan
kini, saya seperti tidak mengenal siapa dia lagi. Fisiknya masih sama tetapi
ruh & jiwanya seperti bukan dia lagi. Padahal dulu niatnya sungguh mulia,
ingin memperjuangkan “umat” katanya.
Ibarat sebongkah es, ia berniat
mendinginkan padang pasir. Bukannya padang pasir yang mendingin, namun justru
dia sendirilah yang akhirnya mencair. Bukannya merubah, tetapi justru berubah,
sebagaimana yang sudah-sudah. Lantas bagaimana caranya mendinginkan padang
pasir itu? Ah,..entahlah *_^
Maka untuk Kawula Muda Wakanda yang masih
memiliki cita-cita luhur nan mulia untuk mengubah Negri ini ke arah yang lebih
baik. Maka saran saya,..Lakukanlah itu sedini mungkin, semuda mungkin, selagi
anda masih bujang dan belum berkeluarga. Karena kalau sudah menikah,….apalagi
sudah memiliki anak. Jangankan mau mengubah Indonesia,…mengubah chanel TV
saja,….engkau tidak akan mampu!